MADIUN - Oknum guru yang satu tidak pantas ditiru. Pasalnya, Heri Sudaryanto, 29, Warga Jalan Sedang Beji, Desa Jiwan, Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun tersebut kini harus berurusan dengan hukum.
Heri yang juga pendidik di salah satu SLB di Madiun itu tertangkap setelah menyalahgunakan psikotropika jenis sabu-sabu. Karena ulahnya tersebut akhirnya Pengadilan Negeri Kota Madiun mengadirkannya sebagai terdakwa dalam kasus kepemilikan barang haram jenis sabu-sabu, kemarin (30/3).
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Sumarwanto SH mendakwa Heri melanggar ketentuan pasal 62 UU 5 tahun 1997 tentang psikotropika. Dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara serta denda paling banyak Rp 500 juta. ''Terdakwa telah melawan hukum dengan memiliki, menyimpan dan atau membawa psikotropika,'' jelasnya.
Terdakwa ditangkap ketika dua petugas dari kesatuan Reskoba Polresta Madiun mendapat informasi dari masyarakat. Bahwa terdakwa sedang membawa sabu-sabu. Kemudin petugas melakukan pengintaian terhadap terdakwa yang sedang mengendarai sepeda motor dan berhenti di Jalan Urip Somoharjo. Kemudian petugas melakukan penggeledahan terhadap terdakwa. Dan ditemukanlah bukti bahwa terdakwa sedang membawa sabu-sabu beserta seluruh perlengkapannya.
Tak hanya itu sesuatu yang mendukung tentang pemakaiannya tersebut yakni adanya pemeriksaan laboratorium kriminalistik yang menyatakan bahwa terdakwa positif barang tersebut adalah sabu-sabu.
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) juga dinyatakan bahwa terdakwa memperolehnya dengan cara membeli dari Benjot seharga Rp 500 ribu. Usai mendengar dakwaan jaksa tersebut Majelis hakim yang diketuai Usman SH menunda persidangan Senin mendatang (6/4) untuk memberi kesempatan kepada JPU menghadirkan saksi. (pop/eba)
Jawa pos
Selasa, 31 Maret 2009
Rabu, 18 Maret 2009
FLU BURUNG MASUK NGAWI........!!!
Virus flu burung yang sering kita dengar sedang mewabah di dunia rupanya mulai menyebar di pelosok negeri kita tercinta. Tadi pagi saya sempat lihat di sebuah tv swasta kalau virus yang membahayakan ini mulai masuk di kota ngawi, yaitu di daerah samben kecamatan karangjati. Yang lebih kasihan lagi adalah seorang bayi yang belum genap 2 tahun yang sekarang terjangkit i virus mematikan tersebut. Kecurigaan di awali dari adanya banyak ayam yang mati mendadak, kemudian demam tinggi disertai sesak nafas. Bayi tersebut sedang di rawat di RSUD kota ngawi, dan supaya tidak menyebar virusnya sementara d tempatkan di ruang isolasi. Untuk itu marilah kita waspadai virus flu burung dengan cara apabila ada unggas yang mati mendadak segera lapor ke pihak yang berwenang serta tetap beli dan masak ayam yang sehat.
(using operamini with n6230)
(using operamini with n6230)
Selasa, 10 Maret 2009
KEMANA CERITAMU BENTENG PENDHEM
Dahulu semasa masih SD aku merasa kagum dengan kekokohan benteng pendem yang banyak diceritakan orang banyak. Walaupun pada saat itu (sekitar tahun 80) keadaannya sudah hampir memprihatinkan. Apakah memang kurang dirawat ataukah memang di biarkan saja supaya kelihatan aslinya. Tembok-tembok yang berlumut, kerimbunan semak belukar, dan keadan-keadaan yang lain semakin menambah keangkeran benteng pendem. Aku yang pada saat itu baru 1 kali ke benteng pendem merasa kasian dengan keadaan yang ada. Sekarang keadaan berubah 180°, dimana masyarakat sudah tidak diperbolehkan masuk kedalam benteng pendem. Apalagi sampek bisa memotret dikarenakan sekarang benteng pendem sudah dialihkan fungsi sebagai tempat rahasia untuk menyimpan barang-barang berbahaya. Jadi masyarakat sudah tidak bisa menikmati kemegahan sisa-sisa perjuangan dan tidak bisa melihat seperti apakah tempat pertemuan antara sungai bengawan solo dengan sungai bengawan madiun (kali tempuk). Dimana kata orang tua kita disanalah pusat ilmu gaib pertemuan antara kali lanang dengan kali wedok, itu bisa dilihat dengan perbedaan warna air dari ke 2 sungai itu. Kadang kita berharap agar keberadaan benteng pendem bisa di fungsikan lagi seperti semula, yaitu sebagai tempat wisata yang nantinya akan dapat menambah pendapatan untuk daerah yang bisa digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di kota ngawi tercinta. Mudah-mudah an para pejabat di kota ngawi yang membaca ini bisa merealisasikan benteng pendem sebagai obyek wisata. mudah-mudah an.
Minggu, 08 Maret 2009
Bengawan solo di Babat Lamongan
Hari ini saya sedang pergi ke kota Babat Lamongan, kota yang terkenal dengan makanan wingko dan soto nya. Menjelang perbatasan antara Bojonegoro dan Lamongan terlihat aliran bengawan solo yang lumayan sangat deras, walaupun sudah agak surut dibandingkan minggu kemarin dimana jalur menuju bojonegoro ke lamongan di tutup dikarenakan tanggul sungai d daerang widang lamongan jebol dan air sampai ke jalan besar. Mudah - mudahan kondisi surut ini akan terus berangsur surut biar masyarakat yang menjadi korban akan menjadi lebih lega. Semoga
Langganan:
Postingan (Atom)