SELAMAT DATANG DI SITUS SEDERHANA KARYA ANAK NGAWI

Selasa, 10 Maret 2009

KEMANA CERITAMU BENTENG PENDHEM

Dahulu semasa masih SD aku merasa kagum dengan kekokohan benteng pendem yang banyak diceritakan orang banyak. Walaupun pada saat itu (sekitar tahun 80) keadaannya sudah hampir memprihatinkan. Apakah memang kurang dirawat ataukah memang di biarkan saja supaya kelihatan aslinya. Tembok-tembok yang berlumut, kerimbunan semak belukar, dan keadan-keadaan yang lain semakin menambah keangkeran benteng pendem. Aku yang pada saat itu baru 1 kali ke benteng pendem merasa kasian dengan keadaan yang ada. Sekarang keadaan berubah 180°, dimana masyarakat sudah tidak diperbolehkan masuk kedalam benteng pendem. Apalagi sampek bisa memotret dikarenakan sekarang benteng pendem sudah dialihkan fungsi sebagai tempat rahasia untuk menyimpan barang-barang berbahaya. Jadi masyarakat sudah tidak bisa menikmati kemegahan sisa-sisa perjuangan dan tidak bisa melihat seperti apakah tempat pertemuan antara sungai bengawan solo dengan sungai bengawan madiun (kali tempuk). Dimana kata orang tua kita disanalah pusat ilmu gaib pertemuan antara kali lanang dengan kali wedok, itu bisa dilihat dengan perbedaan warna air dari ke 2 sungai itu. Kadang kita berharap agar keberadaan benteng pendem bisa di fungsikan lagi seperti semula, yaitu sebagai tempat wisata yang nantinya akan dapat menambah pendapatan untuk daerah yang bisa digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di kota ngawi tercinta. Mudah-mudah an para pejabat di kota ngawi yang membaca ini bisa merealisasikan benteng pendem sebagai obyek wisata. mudah-mudah an.

3 komentar:

  1. Setuju..
    Peninggalan sejarah yang harusnya bisa jadi potensi wisata malah dijadikan sarana militer.
    Gosop2 nya..
    ee salah Gosip2nya disono banyak sarang walet so bisa nambah pemasukan buat militer.
    Klo emang di jadiin tempat penyimpanan barang2 berbahaya kok masyarakat tau n daerahnya di pusat kota alias dekat pemukiman penduduk
    Tanda tanya besar ???
    Setahu aku peninggalan2 kayak gitu dah jadi "cagar budaya" n ga boleh di gunain sebagai sarana militer kecuali dalam keadaan perang??
    Apakah Negeri ini sedang Perang??
    Ada kok Undang-Undangnya..
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. klo menurutku emang ya bener tuh cara merawatnya .... biar ga dijadiin mall atao yg lainya...hehehe yg penting masih ada...hohohoho

    BalasHapus
  3. jangan berharap Benteng Pendem terbuka untuk umum saat ini! apalagi untuk tujuan wisata, woww...Apa sebab ??

    1. TNI berpendapat dan diyakini, benteng2 yang pernah ditaklukkan ketika jaman perang otomatis menjadi miliknya. (hehe...argumentasi yg aneh, Pangeran Diponegoro & pasukannya/rakyat, apakah TNI yaa)
    2. Pemda Ngawi meyakini, bahwa benteng + kawasan yg luas disekitarnya adalah milik Pemda, dan hanya dipinjam pakaikan pd TNI. (baca hijrahnya armed 12 dari malang ke benteng pendem)
    3. TNI dan Pemda, sama2 mengklaim tanah dan benteng pendem adalah miliknya. meskipun mereka sama2 tidak memiliki bukti otentik kepemilikan. (hehehe...jaman perang, mana sempet ngurus sertifikat yaa??)
    4. Konflik klaim lahan, sengaja didiamkan. Pemda dan DPRD kecut nyali, ketika TNI berargumentasi.

    So...menurut aku, benteng sgb tempat penyimpanan benda berbahaya atau bisnis walet TNI adalah asumsi. Aku cenderung menyimpulkan, yang terjadi adalah " perebutan atas aset tanah/lahan". Bukan Benteng Pendemnya. Pemda & TNI sama2 gak punya duit untuk mengelola, palagi memugar. Benteng pendem hanya dijadikan alat justifikasi klaim!!

    Pada akhirnya, siapapun yg akan menang, benteng pendem akan digusur...berubah menjadi Pusat Bisnis atau pemukiman elit (jika pemda menang), perumahan dan kantor militer (jika TNI menang).
    Relakah kita jika hal ini terjadi ??

    BalasHapus